Cara
belajar efektif dan efisien bagi sebagian orang adalah hal yang sulit, bahkan
dianggap itu hanyalah sebuah slogan. Hal ini dikarekan, orang tersebut belum
menemukan cara belajar yang efektif dan efisien yang sesuai dengan kondisinya
secara pribadi.
Memang
harus diakui bahwa, cara belajar efektif dan efisien bagi sebagian orang, belum
tentu efektif dan efisien bagian sebagian lainnya. Sebelum membahas lebih
lanjut mengenai cara belajar yang efektif dan efisien, ada baiknya kita
memahami dulu makna cara belajar efektif dan efisien.
Cara
belajar efektif adalah cara belajar yang sesuai dengan kondisi personal
pembelajar, baik dari segi metode, penggunaan tempat, ataupun penggunaan waktu.
Sedangkan belajar efesien adalah cara belajar yang meminimalkan usaha tetapi
mendapatkan hasil yang maksimal. Yang diminilkan disini juga berupa waktu,
tempat, sarana dan prasarana belajar dan lain-lain. Biasanya seseorang belajar
tidak terlalu lama, tetapi sangat menguasai materi tersebut, karena orang
tersebut kemungkinan mempunyai cara efisien dalam belajar, selain metode yang
mereka gunakan dalam belajar. Yang perlu diingat disini adalah, tidak orang
pintar atau bodoh dalam belajar, yang ada hanyalah orang malas, dan tak tahu
cara belajar yang baik.
Dibawah
ini adalah cara belajar yang efektif dan efisien. Cara ini sengaja disusun
secara berurutan, kapan waktunya belajar, dimana, apa yang akan digunakan dalam
pembelajaran tersebut, setelah mempelajari materi ini apa kira-kira yang akan
didapat dari materi tersebut, apakah materi ini berhubungan dengan materi
lainnya, bagaimana pemahaman orang lain terhadap materi ini, dan membuat
kesimpulan terhadap materi yang dipelajari.
Mengatur waktu belajar
Penentuan waktu belajar
memegang peranan yang sangat sentral. Sebaiknya, waktu belajar ini disusun
dalam bentuk daily activity. Penempatan waktu belajar dalam
kegiatan sehari-hari juga harus mempertimbangkan kondisi lingkungan dan kondisi
fisik dan fisiologis. Kondisi lingkungan (baik rumah maupun sekolah) harus
menjadi pertimbangan. Kondisi fisik dan fisiologis juga harus menjadi
prioritas. Biasanya, dimalam hari, kondisi tubuh kita terasa capek, penat karena
aktivitas keseharian, sehingga tidak mendukung belajar yang efektif. Kami
menyarankan belajar di pagi hari (kalau bisa, biasakan bangun lebih awal).
Kalau bisa, waktu malam, tidurlah lebih cepat, untuk menyegarkan kondisi tubuh
kembali, sehingga bisa bangun lebih awal. Belajar dipagi hari lebih
menguntungkan, dimana otak dalam kondisi freshkembali, juga kondisi
lingkungan biasanya tidak terlalu mengganggu (tenang).
Memilih tempat belajar
Tempat belajar juga sangat
mendukung efektivitas belajar. Kondisi tempat belajar yang tenang, sejuk, luas,
dan pewarnaan dalam ruangan belajar yang bisa memanipulasi ingatan lebih kuat
(misalnya penggunaan cat), kondisi tempat duduk, meja dan penataan buku-buku
pada tempat belajar sangat membantu dalam mengefektifkan belajar. Biasanya
tempat belajar juga tergantung dengan waktunya, karena biasanya ada
tempat-tempat tertentu yang bising disiang hari misalnya, tetapi cukup tenang
dimalam hari atau dipagi hari. Silahkan sesuaikan antara tempat belajar dengan
waktu belajar.
Penggunaan sarana dan
prasarana belajar
Sarana dan prasarana belajar
disini hanya sebuah alat. Jika tersedia silahkan digunakan, tetapi bukan
merupakan prasyarat utama. Sarana belajar disini bisa berupa video pendukung
dengan apa yang sedang dipelajari, ataupun alat-alat lainnya. Biasanya, ada
orang yang merasa rileks dengan adanya musik jika sedang belajar, silahkan
gunakan alat-alat ini jika mendukung. Tetapi penggunaan music ini bersifat
personal, artinya tidak semua orang menyukainya jika sedang belajar, bahkan ada
yang merasa teganggu dengan adanya bunyi musik jika sedang belajar. Silahkan
menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada untuk mendukung belajar yang efektif.
Membuat review materi
Membuat review materi sangat
penting dalam belajar. Review disini digunakan untuk memanggil kembali (recall)
apa yang sudah dipelajari. Dengan mereview materi, kita dapat melihat secara
sistematis apa-apa yang sudah kita pelajari. Dengan review pula, kita bisa
merencanakan apa yang masih kurang dari materi yang sudah kita pelajari,
sehingga dapat menentukan langkah dan memilih buku lain yang tepat untuk
melengkapi materi yang sedang kita pelajari.
Mengembangkan Materi
Pengembangan materi ini
adalah system pembelajaran lanjutan. Pengembangan materi dengan melihat hubungan
materi yang sedang kita pelajari dengan materi-materi lain. Materi yang kita
pelajari kemungkinan sama dengan materi yang sudah kita pelajari ataupun
bertentangan. Dengan membandingkan materi-materi ini, kita bisa membuat sebuah
kesimpulan-kesimpulan awal. Kalau bisa, kesimpulan-kesimpulan awal ini dibuat
dalam bentuk list (catatan) untuk didiskusikan dengan teman-teman atau guru
(tutor).
Mengadakan diskusi
Mendiskusikan materi sangat
penting untuk melihat bagaimana orang lain memahami materi yang sedang dipelajari.
Diskusi ini merupakan alat ukur pemahaman dan menyamakan persepsi. Kalaupun
merupakan materi-materi sulit, alangkah baiknya dimediasi oleh seorang tutor
(guru).
Membuat kesimpulan
Pembuatan kesimpulan adalah
hal yang sangat penting sebagai hasil dari apa yang kita pelajari selama ini.
Sebaiknya kesimpulan akhir ini ditulis secantik mungkin, agar dapat dibaca dan
dijadikan referensi jika kita sedang mempelelajari hal yang sama dikemudian
hari. Bahkan kesimpulan bisa merupakan kisi-kisi/intisari dari sebuah materi.
Prinsip-Prinsip Belajar
Terdapat beberapa prinsip-prinsip belajar. Proses belajar adalah
suatu hal yang kompleks, tetapi dapat juga dianalisa dan diperinci dalam bentuk
prinsip-prinsip atau asas-asas belajar. Hal ini perlu kita ketahui agar kita
memiliki pedoman dan tekhnik belajar yang baik.
Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan
yang vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, bahwa kegiatan
mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Oleh karena itu
adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-naiknya tentang proses
belajar murid, agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan
belajar yang tepat dan serasi bagi murid-murid.
Prinsip-prinsip
belajar adalah sebagai berikut:
- Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan
akan menuntutnya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapan.
- Belajar memerlukan bimbingan, baik dari
bimbingan guru maupun buku pelajaran itu sendiri.
- Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang
dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian.
- Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar
apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasainya.
- Belajar adalah suatu proses aktif dimana
terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dengan
lingkungannya.
- Belajar harus disertai keinginan dan kemauan
yang kuat untuk mencapai tujuan.
- Belajar dikatakan berhasil apabila telah
sanggup menerapkan kedalam bidang praktek sehari-hari (Zainal Aqib 2002).
Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan
Belajar
Bentuk layanan bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa
adalah layanan bimbingan yang disesuaikan dengan masalah belajar yang dihadapi
oleh siswa. Dengan melihat spesifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa, maka
guru pembimbing dapat merumuskan pogram layanan bimbingan belajar kepada siswa.
Menurut
Tohirin (2007) beberapa bentuk layanan bimbingan belajar yang dapat diberikan
kepada siswa adalah sebagai berikut:
- Orientasi kepada siswa, khususnya siswa baru
tentang tujuan sekolah, isi kurikulum pembelajaran, struktur organisasi
sekolah, cara-cara belajar yang tepat, dan penyesuaian diri dengan corak
pendidikan di sekolah.
- Penyadaran kembali secara berkala tentang cara
belajar yang tepat selama mengikuti pembelajaran di sekolah maupun di rumah
baik secara individual maupun kelompok.
- Bantuan dalam memilih jurusan atau program
studi yang sesuai, memilih kegiatan-kegiatan non-akademik yang menunjang
usaha belajar dan memilih program studi lanjutan untuk tingkat pendidikan
yang lebih tinggi. Bantuan ini juga mencakup layanan informasi tentang
program studi yang tersedia pada jenjang pendidikan tertentu.
- Layanan pengumpulan data yang berkenaan dengan
kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita hidup terhadap
program studi atau jurusan tertentu, dan sebagainya.
- Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan
belajar seperti kurang mampu menyusun dan mentaati jadwal belajar di
rumah, kurang siap dalam menghadapi ujian, kurang dapat berkonsentrasi,
kurang dapat menguasai cara belajar yang tepat diberbagai mata pelajaran,
menghadapi keadaan di rumah yang mempersulit cara belajar secara rutin,
dan lain sebagainya.
- Bantuan dalam hal membentuk kelompok-kelompok
belajar dan mengatur kegiatan-kegiatan belajar kelompok supaya berjalan
secara efektif dan efisian.
Pendapat di atas mengandung artian bahwa bentuk layanan bimbingan
belajar yang akan diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk pengenalan tentang
sekolah dan kurikulum belajarnya, cara belajar yang baik sehingga dapat memilih
jurusan yang sesuai dengan bakat, minat dan kempuannya, sehingga siswa dapat
mengatasi permasalahan belajarnya.
Menurut
Winkel (1981) bentuk layanan bimbingan belajar dapat dilakukan dengan program
bimbingan belajar yang terencana dan terorganisir dengan baik, meliputi:
- Pemberian informasi kepada siswa baru di
sekolah mengenai tujuan sekolah, isi kurikulum, penyesuaian diri di
sekolah, cara-cara belajar dan struktur organisasi sekolah. Semua ini
diusahakan dalam orientasi belajar siswa.
- Memberikan informasi kepada siswa dan tuntunan
dalam hal belajar di rumah dan membentuk kelompok-kelompok belajar.
- Memberikan informasi tentang kemungkinan dan
kesempatan untuk melanjutkan studi dan tuntutan-tuntutan apa yang harus
dipenuhi supaya berhasil.
- Mengumpulkan data mengenai bakat-bakat dan
hasil belajar masing- masing siswa, agar siswa dapat ditolong untuk
mengenal dirinya sendiri. Tanpa tersedianya data semacam ini, program
bimbingan belajar tidak dapat terlaksana dengan baik.
- Melakukan wawancara dengan siswa untuk membicarakan
kesukaran- kesukaran dalam belajar, untuk membicarakan pilihan sekolah
lanjutan, dan untuk membicarakan kegagalan yang disebabkan karena salah
memilih jurusan.
Jadi, bentuk layanan bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa
adalah segala informasi yang menunjang kegiatannya dalam hal belajar mulai dari
pengenalan tentang sekolah, pengenalan bakat dan kemampuan diri dalam hal
belajar sampai kepada kesulitan belajar yang akan dihadapinya nanti.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, maka dapat kita simpulkan bentuk-bentuk layanan
bimbingan belajar bagi siswa adalah sebagai berikut:
- Memberikan orientasi kepada siswa baru yang
berisi informasi mengenai tujuan sekolah, kurikulum, penyesuaian diri,
cara belajar, dan struktur organisasi sekolah.
- Memberikan informasi tentang cara belajar yang
tepat bagi siswa selama mengikuti pelajaran di sekolah maupun secara
mandiri di rumah, baik berkelompok maupun individu.
- Memberikan informasi tentang jurusan maupun
program studi yang sesuai bagi siswa untuk melanjutkan pendidikannya pada
tingkat yang lebih tinggi.
- Melakukan pengumpulan data yang berhubungan
dengan siswa agar bimbingan belajar dapat terlaksana dengan baik. Seperti
bakat, minat, cita-cita, hasil belajar masing-masing siswa dan lain
sebagainya.
- Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan
belajar, membentuk kelompok belajar, dan mengatur kegiatan kelompok dengan
cara melakukan wawancara dengan siswa untuk membicarakan kesulitan
belajarnya agar dapat ditemukan penyebab dan bagaimana cara mengatasinya.
Taksonomi Media Pembelajaran
Taksonomi media pembelajaran terdiri dari beberapa kelompok. Haney
dan Ullmer (dalam Miarso, 2004), mengemukakan bahwa terdapat tiga media pembelajaran,
yaitu media penyaji, media objek dan media interaktif. Media objek merupakan
benda tiga dimensi yang mengandung informasi, yang dapat diketahui melalui ciri
fisiknya seperti ukuran, berat, bentuk, susunan, warna, fungsi, dan sebagainya.
Media objek meliputi dua kelompok, yaitu objek yang sebenarnya dan objek
pengganti. Media objek pengganti adalah benda-benda yang dibuat untuk mewakili
atau menggantikan “benda-benda yang sebenarnya”. Objek pengganti banyak dikenal
dengan nama replika, model, dan benda tiruan.
Sedangkan
Heinich, Molenda, & Russel (dalam Furqon, 2007) mengemukakan klasifikasi
media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu:
- Media yang tidak diproyeksikan
- Media yang diproyeksikan (projected
media)
- Media audio
- Media video dan film
- Komputer
- Multimedia berbasis komputer.
Media yang tidak diproyeksikan terdiri dari beberapa jenis yaitu
benda nyata (realia), replika dan model, kit multimedia, simulator, bahan
cetakan (printed materials), foto, gambar, chart, poster dan grafik.
Berdasarkan bentuknya, jenis media ini dapat diklasifikasikan ke dalam media
dua dimensi dan media tiga dimensi. Bahan cetakan seperti gambar, chart,
poster, foto dan grafik tergolong sebagai media dua dimensi. Sedangkan realia,
replika, model, dan simulator dapat digolongkan sebagai media tiga dimensi.
The sands casino - Treasure Island Resort & Casino
BalasHapusTreasure Island Resort & Casino: The deccasino resort is in septcasino the center of 바카라 the island and the largest casino in New Mexico. It is located on the site of the original Sands